Posted by: bukjam | August 27, 2011

Memorabilia Lebaran Hari Raya Idul Fitri di Bangka Belitung

Related Article ::: KETUPAT Lebaran;; Informasi Singkat Pulau Bangka Belitung ;; Peta Bangka Belitung Indonesia ;; Asal-Usul Nama Pulau Bangka ;; Hok Lo Pan ; Kue Khas Hakka Bangka Belitung – Bong Li Piang LempokLAKSO  ;  KEMPLANGsemblingkung ;;  Daftar Makanan KHAS Bangka Belitung ;; Daftar Artikel BUKJAM 2011 ;;  Data Statistik Orang Bangka Belitung ; Tips BUKJAM ke Bangka Belitung ;; Forum Makanan Khas Bangka Belitung;; ORANG BANGKA BELITUNG dan KETUPAT LEBARAN ;;;

Sponsor Group Makanan KHAS Bangka Belitung
Sponsor Group Sejarah Thong Ngin Bangka Belitung
Sponsor Group Informasi Bangka Belitung
Sponsor Group Komunitas BUKJAM

Memorabilia Lebaran Hari Raya Idul Fitri di Bangka Belitung

Lebaran 2011

Memorabilia BUKJAM pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri di Bangka Belitung Indonesia

Setiap 1 Syahwal dalam Kalender Hijriyah selalu dirayakan sebagai Hari Raya Idul Fitri atau disebut juga Lebaran. Di Bangka Belitung, dalam dialek Hakka (Khek), disebut “Fan Ngin Ngian”. Hampir semua rumah ada ketupat, karena ketupat merupakan makanan khas waktu lebaran. Di Bangka Belitung tidak hanya orang melayu, tidak hanya muslim saja yang membuat dan makan ketupat, tetapi juga sebagian besar orang tionghoa di sana melakukan hal yang sama. Mengapa bisa demikian?

Orang Tionghoa (Thong Ngin) di Bangka Belitung menganggap “Fan Ngin Ngian” juga bagian dari perayaan mereka, maka dari itu banyak sekali rumah-rumah Thong Ngin di Bangka Belitung menyediakan hidangan ketupat. Termasuk di rumah BUKJAM sendiri. Biasanya ketupat saja tidak cukup, perlu pelengkap yang lebih mahal, seperti opor, rendang, sambal asam, sambal udang petai, dan lain-lain. Sehingga katanya dengan itu semua barulah terasa komplit.

BUKJAM memiliki memorabilia yang menyenangkan tentang lebaran di Bangka Belitung. Waktu itu sore hari menjelang magrib, langit tidak lagi terang. Seorang wanita setengah baya membawa tampah berisi beberapa mangkok dan rantang. Sambil tersenyum ia berjalan menuju pintu, seraya berkata ” Ku Ngantet Kek Aji ” (Artinya : saya hantarkan untuk tante).  Semua berisi hidangan lebaran. Sebagian makanan dalam rantang masih mengepul, menggugah rasa. Waktu itu BUKJAM masih kecil dan mulai menyadari sesuatu yang lezat sedang datang. Nama wanita itu APAT, suaminya bernama AMAT. Mereka adalah muslim dan tetangga seberang jalan Apho (nenek) BUKJAM. Sore itu hari yang cerah, tanggal 29 bulan ramadhan. Malam itu BUKJAM kenyang dan tidur pulas.

Setelah dewasa barulah BUKJAM menyadari bahwa itu termasuk kejadian yang langka, ketika lebaran bukanlah sekedar hari raya, melainkan hari berbagi. Ketika lebaran tidak hanya kegembiraan, tapi ada Tepa Salira. Ketika lebaran bukan hanya “aku” tapi “kita”. Bagi BUKJAM lebaran bukan hanya ketuPAT, tapi juga ada APAT dan AMAT, yang membuat BUKJAM mengerti mengapa orang Tionghoa (Thong Ngin) di Bangka Belitung juga membuat ketupat di Hari Raya Idul Fitri ini. Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan dan selamat makan ketupat bagi yang doyan…

Email : info@bukjam.com, bukjam@gmail.com ;
Twitter Bangka Belitung Indonesia : http://www.twitter.com/BUKJAM ;
Facebook Bangka Belitung : http://www.facebook.com/BUKJAM ;
Blog Bangka Belitung : https://bukjam.wordpress.com ;
Netlog  Bangka Belitung : http://id.netlog.com/bukjam ;
Informasi Bangka Belitung : http://www.bukjam.com ;


Leave a comment

Categories